Untuk Dirinya
Download Lagu Untuk Dirinya Mp3
Lyric lagu Untuk Dirinya
Untuk Dirinya
Lagu ini tercipta, untuk dirinya
Yang sering mengabaikanku, abaikan perhatianku
Butuh waktu yang lama, tuk memulai semuanya
Bahkan demi percakapan pertama, ku sulit tuk memulainya
Suatu pagi ku beranikan diri
Tuk ungkapkan semua yang ada di hati
Sungguh tak ku sangka
Kau mengatakannya
Terima kasih telah mengungkapkannya
Yang katakan itu bukan dirimu saja
Masa lalu ku telah mengatakannya
Ribuan kali darimu, tapi mereka membuat kecewa
Jika itu jawabanmu
Ku akan tetap menunggu
Hingga kau sembuh dari lukamu
Ku harap, semoga, kehadiranku kan berarti
Butuh waktu berapa lama jika aku di sini
Untuk melupakan dia yang telah menyakitimu
Jika suatu saat kau dengar lagu ini
Terbangun di pagi, sadari perasaanku
Terima kasih telah mengungkapkannya
Yang katakan itu bukan dirimu saja
Masa lalu ku telah mengatakannya
Ribuan kali darimu, tapi mereka membuat...
Coba katakan yang harus ku lakukan
Agar kau mengerti apa yang ku rasakan
Jangan kau ragu tuk percayakan
Karena diriku tak ingin membuatmu kecewa..
***
Lagu ini dibuat ketika saya kelas sepuluh. Di rumah dan dilanjutkan di ruang OSIS, berdiskusi bareng si Dimas.
Awalnya, teman saya Si Giyats bilang, "Eh, teteh itu cantik ya?" sambil menunjuk kakak kelas saya yang satu organisasi sama saya.
"Iya." jawab saya, "Bilang dong.."
"Enggak ah, gak berani. Waktu lihat ask.fm-nya juga, pernah ada yang bilang dia cantik, tapi dijawab; 'Makasih, mantan-mantan aku juga dulu sering bilang gitu, tapi akhirnya mereka pergi."
Saya jadi ingin membuat lagu. Membayangkan seorang laki-laki yang suka kepada seorang perempuan, namun tidak berani bilang. Perempuannya takut untuk membuka hati lagi, laki-lakinya juga sama-sama takut, tapi memberanikan diri untuk mengungkapkan.
Kan laki-laki suka gitu tuh, enggak laki-laki juga sih, ya orang yang pernah merasakan patah hati lebih suka ke perempuan yang pernah merasakan patah hati juga, karena tahu rasanya dibuat kecewa.
Mereka adalah dua orang yang pernah merasakan patah hati, sama-sama terluka, lalu laki-laki itu menawarkan, "Bagaimana kalau kita saling menyembuhkan luka, dan saling membahagiakan?"
Lagu ini tercipta, untuk dirinya
Yang sering mengabaikanku, abaikan perhatianku
Butuh waktu yang lama, tuk memulai semuanya
Bahkan demi percakapan pertama, ku sulit tuk memulainya
Suatu pagi ku beranikan diri
Tuk ungkapkan semua yang ada di hati
Sungguh tak ku sangka
Kau mengatakannya
Terima kasih telah mengungkapkannya
Yang katakan itu bukan dirimu saja
Masa lalu ku telah mengatakannya
Ribuan kali darimu, tapi mereka membuat kecewa
Jika itu jawabanmu
Ku akan tetap menunggu
Hingga kau sembuh dari lukamu
Ku harap, semoga, kehadiranku kan berarti
Butuh waktu berapa lama jika aku di sini
Untuk melupakan dia yang telah menyakitimu
Jika suatu saat kau dengar lagu ini
Terbangun di pagi, sadari perasaanku
Terima kasih telah mengungkapkannya
Yang katakan itu bukan dirimu saja
Masa lalu ku telah mengatakannya
Ribuan kali darimu, tapi mereka membuat...
Coba katakan yang harus ku lakukan
Agar kau mengerti apa yang ku rasakan
Jangan kau ragu tuk percayakan
Karena diriku tak ingin membuatmu kecewa..
***
Lagu ini dibuat ketika saya kelas sepuluh. Di rumah dan dilanjutkan di ruang OSIS, berdiskusi bareng si Dimas.
Awalnya, teman saya Si Giyats bilang, "Eh, teteh itu cantik ya?" sambil menunjuk kakak kelas saya yang satu organisasi sama saya.
"Iya." jawab saya, "Bilang dong.."
"Enggak ah, gak berani. Waktu lihat ask.fm-nya juga, pernah ada yang bilang dia cantik, tapi dijawab; 'Makasih, mantan-mantan aku juga dulu sering bilang gitu, tapi akhirnya mereka pergi."
Saya jadi ingin membuat lagu. Membayangkan seorang laki-laki yang suka kepada seorang perempuan, namun tidak berani bilang. Perempuannya takut untuk membuka hati lagi, laki-lakinya juga sama-sama takut, tapi memberanikan diri untuk mengungkapkan.
Kan laki-laki suka gitu tuh, enggak laki-laki juga sih, ya orang yang pernah merasakan patah hati lebih suka ke perempuan yang pernah merasakan patah hati juga, karena tahu rasanya dibuat kecewa.
Mereka adalah dua orang yang pernah merasakan patah hati, sama-sama terluka, lalu laki-laki itu menawarkan, "Bagaimana kalau kita saling menyembuhkan luka, dan saling membahagiakan?"
Cari Untuk Dirinya: