Abu-biru

Dokumenter sensi gelombang tensi parameter
Dekonstruksi citra diri cita-cita jadi bangkai
Seduh arang sedari dini, sudah tua arak- arak harapan mati


Wartawan retro, pengaturan media bobrok
Paradoks pinokio, langkah kecil dianggap rongsok
Sisir kembali amfibi dari cerita ortodoks
Maladaptasi retorik ala-ala holokaus
Alumunium, vivarium, replikasi almarhum
Alternatif sungkawan, almameter kicauan
Muntahkan, lupakan, sekolah menyehatkan
Empat sehat lima sempurna, rapat belajar tertawa
Ruang gaung beri jeda lewat suara yang terselip pada saku celana
Gramedia, kopi senja, SCBD kalau PD
Kotak-kotakkan pertemanan, gaya hidup paling kota

Sisa-sisa perapian daftar menu tujuan
Linting kertas laporan yang belum ditanda-tangan
Dinding bagai pijakan memo buram pralaksana
Sarana pemuasan bagai petasan hajatan
Mengurai, catatan korban keadaan
Musim kemarau panjang, prinsip lupa dipasak
Tersesat dalam hutan yang sedang kebakaran
Racik paksa serotonin tuntut hadirkan perjamuan setan
Tenggak kesusilaan, lancarkan peredaran
Terjebak reruntuhan, sindir manis tentang tuhan
Baringkan logika, banting pintu segera menuju lingkar Athena
Sedikit bincang lancang tentang eksistensi manusia
Darwinisme, narsisisme, butuh seisme di kepala
Saling bertabrakan dengan modal opini pinjaman
Wahai pemenang, selamat datang, jangan lupa
Konsultasi kejiwaan, jas putih mainan
Publikasi penuh rumpang rentan nilai menyentuh
Alih-alih mental rapuh berujung hobi cakap rusuh
Kusiram delusi lima hari tiap Minggu,
Kepribadian tujuh, akun alter sepuluh
Kawin silang macan koala dalam neraka maya
Yang paling menderita minum teh bahagia bersama sanak famili keluarga

Bunga tidur pun layu tersengat ngengat di dagu
Aliran campuran, seri, pararel, semi selatan
Lembaran sisik identik dari gaya sampai pahala
Bersama lantunan asik playlist milik sang pemuja
Merajut okultis lewat frasa bermakna
Mengendarai kuda digital pembawa rahasia
Bertukar cerita dengan cocokologi rabun
Wadah dilema prasangka muda yang liar dan anggun