Pramoedya
Download Lagu Pramoedya Mp3
Download musik Pramoedya mp3 free - Lagu Terbaru - Website zLagu.Net, terbaru download lagu Indonesia
Lyric lagu Pramoedya
Mencatat Amarah, Merebut Sejarah
Ampuni saya karena harus memulai tulisan ini dengan kalimat ini lagi: “Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Ia telah terlalu sering dipetik berulang-ulang, memang. Namun ia seakan menolak untuk menjadi usang. Kalimat ini serta-merta hinggap di kepala ketika Tim 37suara menghubungi saya via WhatsApp dan menanyakan kesediaan untuk menulis liner note untuk lagu Deugalih ini. Saya rasa tak berlebihan ketika Galih menyematkan Pramoedya sebagai judul lagunya. Siapa pun yang familiar dengan tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer tentu sadar, bahwa Pramoedya menawarkan sepaket gagasan tentang banyak hal yang belum tuntas dan begitu genting untuk kita pertanyakan ulang hingga hari ini: tentang sejarah, ingatan, dan identitas sebagai manusia Indonesia.
Galih bilang, lagu ini tentang Temon yang terancam akan hilang dari sejarah. Namun semakin sering saya memutar balik lagu ini, semakin saya meyakini bahwa Pramoedya berbicara jauh lebih besar dari satu persoalan. Mendengarkan Pramoedya membawa saya pada pertanyaan yang jauh dari jawab dan lebih sering membuat sakit kepala, “Apa artinya menjadi manusia (di) Indonesia?”
(Baca versi lengkap liner notes oleh Ellena Ekarahendy ini di sini: 37suara.net/)
__________________________
“Pramoedya”
Bila kau diam, maka kau akan ditinggalkan sejarah,
Benggala lalu, kucatat yang hilang.
Bila kau diam, maka kau akan ditinggalkan sejarah,
Dihempas lupa, yang menjadi tabu.
Bila kau diam, maka kau akan ditinggalkan sejarah,
Benggala kini, di mata yang muda.
__________________________
Lirik: Bayu Widodo dan Deugalih
Gitar Akustik dan Vokal : Deugalih
Gitar Elektrik dan Dram : Andry "Joe" Novaliano
Bas: Galant Yurdian
Ampuni saya karena harus memulai tulisan ini dengan kalimat ini lagi: “Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Ia telah terlalu sering dipetik berulang-ulang, memang. Namun ia seakan menolak untuk menjadi usang. Kalimat ini serta-merta hinggap di kepala ketika Tim 37suara menghubungi saya via WhatsApp dan menanyakan kesediaan untuk menulis liner note untuk lagu Deugalih ini. Saya rasa tak berlebihan ketika Galih menyematkan Pramoedya sebagai judul lagunya. Siapa pun yang familiar dengan tulisan-tulisan Pramoedya Ananta Toer tentu sadar, bahwa Pramoedya menawarkan sepaket gagasan tentang banyak hal yang belum tuntas dan begitu genting untuk kita pertanyakan ulang hingga hari ini: tentang sejarah, ingatan, dan identitas sebagai manusia Indonesia.
Galih bilang, lagu ini tentang Temon yang terancam akan hilang dari sejarah. Namun semakin sering saya memutar balik lagu ini, semakin saya meyakini bahwa Pramoedya berbicara jauh lebih besar dari satu persoalan. Mendengarkan Pramoedya membawa saya pada pertanyaan yang jauh dari jawab dan lebih sering membuat sakit kepala, “Apa artinya menjadi manusia (di) Indonesia?”
(Baca versi lengkap liner notes oleh Ellena Ekarahendy ini di sini: 37suara.net/)
__________________________
“Pramoedya”
Bila kau diam, maka kau akan ditinggalkan sejarah,
Benggala lalu, kucatat yang hilang.
Bila kau diam, maka kau akan ditinggalkan sejarah,
Dihempas lupa, yang menjadi tabu.
Bila kau diam, maka kau akan ditinggalkan sejarah,
Benggala kini, di mata yang muda.
__________________________
Lirik: Bayu Widodo dan Deugalih
Gitar Akustik dan Vokal : Deugalih
Gitar Elektrik dan Dram : Andry "Joe" Novaliano
Bas: Galant Yurdian
Cari Pramoedya: