Terlalu Banyak

Lagu ini kami ciptakan karena terlalu banyaknya anak-remaja-dewasa perempuan & laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual setiap hari. Sementara, aparat penegak hukum belum berpihak kepada korban, bahkan ada yang ikut menjadi pelaku. Hukuman maksimal kepada pelaku kekerasan seksual juga masih sangat ringan, hanya 15 tahun penjara, tidak sebanding dengan penderitaan korban.

Lagu ini ada di album kedua @simponii 'Jejak Langkah Kita' yang berisi 10 lagu, yang info lengkapnya bisa dibaca disini: t.co/oWkYeTzqRO

SIMPONI dan Komnas Perempuan akan selenggarakan Sister in Danger Tour 2014 (diskusi musikal stop kekerasan seksual) pada 2-28 Mei 2014 ke 10 kota di Banten & Sumatera (Serang, Bandar Lampung, Kota Bengkulu, Padang, Bukittinggi, Rantauprapat, Kota Pinang, Medan, Banda Aceh, Palembang). Sedangkan Sister in Danger Tour 2013 di Jawa-Bali bisa ditonton video dokumenter pendeknya disini: http://t.co/R9hfxE5BUs

Lagu 'Sister in Danger' saat ini sedang ikut dalam kompetisi internasional MasterPeace di Mesir/Turki, sedang dalam proses voting oleh publik disini: http://t.co/mFl1INfyBz

Lirik 'Terlalu Banyak' by @simponii

Rumah bagai rimba / Hawa nafsu hewan buas
Otak kosong, hati beringas / Anak sendiri menjadi mangsa

Sekolah bagai lautan / Diserang badai tanpa teladan
Ilmu bintang tak diajarkan / Masa depan telah tenggelam

Tak sanggup lagi, tuliskan lagi / Inisial korban, setiap hari
Semakin banyak, semakin muda / Semakin dekat, semakin suram

Pergaulan bagai perjudian / Sembarang kawan penuh jebakan
Pacar percaya jadi perdaya / Informatika simalakama

Jangan kita biarkan / Keadilan harus ditegakkan

Lirik: M. Berkah Gamulya / Lagu: Rama Aruman “Etta”

Sindikat Musik Penghuni Bumi (SIMPONI) band pop-rock Juara 1 Sounds of Freedom 2014, London-Inggris (lagu Sister in Danger), Juara 2 Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2012 (Belgia/Brazil) (lagu Vonis), Rekor MURI diskusi musikal global warming (Rock N’ Green Tour 2011), mewakili Indonesia di Asia Pacific Environmental Youth Forum di Korea Selatan (2011, 2012), menjadi juri Kompetisi Internasional Musik Anti-Korupsi 2014 (Belgia/Tunisia), diskusi musikal dengan 20.488 pelajar/mahasiswa/santri, 188 sekolah/kampus/pesantren/panti asuhan di Sumatera, Jawa dan Bali (2010-2013) bekerjasama dengan KPK, Komnas Perempuan, ICW, Mongabay, TI Indonesia, YAPHI, Nutrifood, dll.

Personil: Rendy Ahmad, Rama Aruman, Bayu Agni, Teuku Khaiqal, M. Berkah Gamulya.
Kontak: simponi10@gmail.com