Download Lagu / Download Lagu Mp3 / Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc.

Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc.

Released: 2024 Genres:

Download Lagu Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc. Mp3

Dengarkan MP3 Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc. kecepatan tinggi - Download Lagu Terbaru - Website zLagu.Net, Download lagu Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc. gratis terbaru Download lagu Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc. online terbaru - Download Lagu - di zLagu.Net, Download music cepat Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc. menyenangkan mendengarkan perasaan Anda Download lagu terbaru Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc., Free download lagu Mp3 - Download Lagu Terbaru - Download lagu Indonesia 2021 terbaru - zLagu.Net

Lyric lagu Amalan Sehari hari: Doa Makan Dan Minum Bagian 2 - Ustadz Ahmad Fird, Lc.

Adab-Adab Makan Dan Minum
ADAB-ADAB MAKAN DAN MINUM
Oleh
Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani
Adab-adab makan dan minum meliputi tiga hal; adab sebelum makan, adab ketika makan dan adab setelah makan.
1. Adab Sebelum Makan
a. Hendaknya berusaha (memilih untuk) mendapatkan makanan dan minuman yang halal dan baik serta tidak mengandung unsur-unsur yang haram, berdasarkan firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu…” [Al-Baqarah/2: 172]
b. Meniatkan tujuan dalam makan dan minum untuk menguatkan badan, agar dapat melakukan ibadah, sehingga dengan makan minumnya tersebut ia akan diberikan ganjaran oleh Allah.
c. Mencuci kedua tangannya sebelum makan, jika dalam keadaan kotor atau ketika belum yakin dengan kebersihan keduanya.[1]
d. Meletakkan hidangan makanan pada sufrah (alas yang biasa dipakai untuk meletakkan makanan) yang digelar di atas lantai, tidak diletakkan di atas meja makan, karena hal tersebut lebih mendekatkan pada sikap tawadhu’. Hal ini sebagaimana hadits dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata:
مَا أَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خِوَانٍ وَلاَ فِيْ سُكُرُّجَةٍ.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah makan di atas meja makan dan tidak pula di atas sukurrujah [2].” [HR. Al-Bukhari no. 5415]
e. Hendaknya duduk dengan tawadhu’, yaitu duduk di atas kedua lututnya atau duduk di atas punggung kedua kaki atau berposisi dengan kaki kanan ditegakkan dan duduk di atas kaki kiri. Hal ini sebagaimana posisi duduk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang didasari dengan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا إِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَأَجْلِسُ كَمَا يَجْلِسُ الْعَبْدُ.
“Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba.” [HR. Al-Bukhari no. 5399]
f. Hendaknya merasa ridha dengan makanan apa saja yang telah terhidangkan dan tidak mencela-nya. Apabila berselera menyantapnya, jika tidak suka meninggalkannya. Hal ini sebagaimana hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu :
مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan, apabila beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berselera, (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya, sedangkan kalau tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya.”[3]


Baca Selengkapnya : https://almanhaj.or.id/4005-adab-adab-makan-dan-minum.html
more