Download Lagu / Download Lagu Mp3 / Suatu Ketika Antah Berantah

Suatu Ketika Antah Berantah

Released: 2024 Genres:

Download Lagu Suatu Ketika Antah Berantah Mp3

Mendengarkan musik mp3 kecepatan tinggi Suatu Ketika Antah Berantah - Gudang Lagu - di zLagu.Net, Download music Suatu Ketika Antah Berantah baru 2021 Download lagu gratis kualitas Suatu Ketika Antah Berantah - Download Lagu - di zLagu.Net, Download lagu Suatu Ketika Antah Berantah keinginan Anda bahagia mendengarkan musik Download lagu terbaru Suatu Ketika Antah Berantah gratis - Lagu Terbaru - Download Gudang lagu Indonesia 2021 terbaik - zLagu.Net

Lyric lagu Suatu Ketika Antah Berantah

Suatu ketika, antah berantah
.

Menempel bak lintah
.
Didahi sakit serasa dihisap basah
.
Tanpa ada perlawanan ; lemah.
Aku adalah lelaki tinggi besar.

Bercambang lebat putih kasar
.
Bermata coklat menatap bak nazar.

Bertelanjang dada ; merahnya karena matahari membakar.

————————-

Suatu ketika, antah berantah.


Keputren kecil tak pernah terjamah
.
Diatas tebing dengan ilalang yang ramah
.
Mengisi hari bersama hewan hutan ; bak seorang ayah.

Sungguh hidup yang tenang
.
Sampai sebuah pagi hingar datang.
Pasukan kerajaan berzirah berbaris adigang.

Bak ular hitam merayap mendaki hamparan ilalang.

Berdiri terpaku digapura depan.
Tertunduk ; suara angin dan tangisan
.
Seorang putri dijambak diseret ke halaman
.

Aku mendapat teman.

————————-

Suatu ketika, antah berantah.


Aku ada tuk memastikan sang putri tidak berulah.
Melarikan diri karena tak betah
.
Setiap pagi raja datang melempar amarah.
Menyaksikan sesengguk tertunduk setiap malam
.

Dipadang ilalang kecil kelam
.
Putri menangis dalam
.
Aku jauh dibelakang memendam sedih ; tak berani ucap salam.

————————

Suatu ketika, antah berantah
.

Setiap pagi sang putri berdiri menyambut indah
.
Untuk sang raja yang hanya datang pergi setelah marah.
Mata cinta putri tak mempedulikan bibirnya yang selalu memar berdarah.
Berulang dan aku hanya bagai tak bertulang.
Senyum dan matanya yang menyambut setiap pagi selalu pasti hilang
.

Ketika malam datang.
Airmata tangisnya bagai menyuburkan ilalang di halaman belakang.

Dan kesabaranku pupus.
Esoknya setelah amarah dilakukan aku mengelus pundaknya halus.
Menghapus,
air matanya dipipinya mengalir arus.

Mengajaknya keluar lari melupakan yang ketus.

————————

Suatu ketika, antah berantah
.

Aku melarikan putri raja dari sedihnya amarah.
Mengenalkannya pada alam yang indah.
Mencoba mencari senyum yang kembali merekah.
Menyusuri setapak kecil berkuda.
Melihat pantai dan burung-burung putih berjajar bercanda
.
Berperahu mengenalkannya beningnya sungai ; bernyanyi balada
.
Beristirahat merangkai bunga ungu muda,
Bercengkrama hingga malam kau tersenyum tertidur didada.

————————

Suatu ketika, antah berantah.

Masih dengan mata cinta sang putri pada sang raja durjanah.
Dan aku penjaga keputren bodoh yang kadang sedih dan kadang marah.
Bosan dipermainkan cinta putri yang seakan tak bersudah
.
Walaupun itu hanya berisi tangis, dan darah.

————————

Suatu ketika, antah berantah
.
Sang raja datang kali ini membawa pedang sebilah.
Dia tahu putri keluar setiap siang dari keputren ; ingkari amanah
.
Putri yang tersungkur ditendang, bilah pedang mengayun membelah.
Kemudian hanya aku merasa hangat
.
Kemudian hanya darah didadaku ; begitu merah pekat
.
Kemudian hanya wajah putri yang selamat, dengan air mata semburat.

Kemudian hanya gelap mataku dengan isak tangis putri ; satu-satunya sakit yang menyayat.

Kemudian hanya sepi, kemudian janji kuucap sebelum berangkat.

“Jangan menangis, aku akan selalu menemanimu.”

Jasadku diangkat
.
Dibuang ditebing belakang keputren, dan hujan menghantar dengan kilat.

————————

Suatu ketika, antah berantah
.

Keputren kecil tak pernah terjamah
.
Diatas tebing dengan ilalang yang ramah
.
Sang putri mengisi hari bersama hewan hutan ; kesepian tanpa akidah.

Dimalam purnama, lelah putri memuncak
.
Dipadang ilalang sang raja dihabisi putri tanpa bisa mengelak.

Dengan langkah gontai putri melangkah dengan isak yang paling terisak.

Meloncat ke tebing berusaha mengakhiri sebuah babak.

————————

Suatu ketika, antah berantah.


Keputren kecil tak pernah terjamah
.
Diatas tebing dengan ilalang yang ramah.

Menjadi saksi bisu penyesalan-penyesalan dan perulangan sebuah kisah.


Ribuan tahun berulang tanpa ada penyelesaian sejarah.


Guruh Nusantara.
2 November 2011.

*Instrumen - Mercury - Kitaro.
more