Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Download Lagu Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Mp3
Dengarkan Musik Mp3 baru Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal gratis dengan kecepatan tinggi - Lagu Terbaru 2021 - di zLagu.Net, Unduh Musik menyenangkan Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal janji baru untuk melihat Anda lagi Download musik gratis Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal kualitas terbaik - Mp3 Download - di zLagu.Net, Download musik Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Semoga Anda senang mendengarkan musik
Lyric lagu Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Link Video (Youtube): https://youtu.be/Apel0Opome4
PENTINGNYA BELAJAR TAUHID
Kenapa penting belajar tauhid?
Ada delapan alasan:
Pertama:
Karena Allah menciptakan kita untuk mentauhidkan-Nya.
Dalam ayat disebutkan,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56). Kata para ulama, maksud beribadah kepada Allah adalah mentauhidkan Allah, berarti hanya beribadah kepada Allah semata, tidak boleh Allah disekutukan.
As-Sudi rahimahullahmengatakan bahwa ibadah itu ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat. Orang-orang musyrik mengenal Allah namun tidak bermanfaat karena mereka masih menyekutukan Allah atau berbuat syirik. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:38)
Kedua:
Syarat masuk surga haruslah bertauhid.
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya dalam surga apa pun amalnya.” (HR. Bukhari, no. 3435 dan Muslim, no. 28)
Dalam lafazh Muslim disebutkan,
أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
“Allah akan memasukkannya ke pintu surga mana saja dari delapan pintu yang ia suka.”
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk surga. Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia akan masuk neraka.” (HR. Muslim, no. 93)
Ketiga:
Tauhid adalah sebab dihapuskannya dosa (kesalahan).
Dalam hadits qudsi dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, Allah Ta’alaberfirman,
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian engkau tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu apa pun, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi itu pula.” (HR. Tirmidzi, no. 3540. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/18082-tsalatsatul-ushul-pentingnya-belajar-tauhid.html
PENTINGNYA BELAJAR TAUHID
Kenapa penting belajar tauhid?
Ada delapan alasan:
Pertama:
Karena Allah menciptakan kita untuk mentauhidkan-Nya.
Dalam ayat disebutkan,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56). Kata para ulama, maksud beribadah kepada Allah adalah mentauhidkan Allah, berarti hanya beribadah kepada Allah semata, tidak boleh Allah disekutukan.
As-Sudi rahimahullahmengatakan bahwa ibadah itu ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat. Orang-orang musyrik mengenal Allah namun tidak bermanfaat karena mereka masih menyekutukan Allah atau berbuat syirik. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:38)
Kedua:
Syarat masuk surga haruslah bertauhid.
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ ، أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ ، وَرُوحٌ مِنْهُ ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Allah menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’, -pen) yang disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Allah akan memasukkan-Nya dalam surga apa pun amalnya.” (HR. Bukhari, no. 3435 dan Muslim, no. 28)
Dalam lafazh Muslim disebutkan,
أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
“Allah akan memasukkannya ke pintu surga mana saja dari delapan pintu yang ia suka.”
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak berbuat syirik pada Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk surga. Barangsiapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik pada Allah, maka ia akan masuk neraka.” (HR. Muslim, no. 93)
Ketiga:
Tauhid adalah sebab dihapuskannya dosa (kesalahan).
Dalam hadits qudsi dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, Allah Ta’alaberfirman,
يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
“Wahai anak Adam, jika engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian engkau tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu apa pun, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi itu pula.” (HR. Tirmidzi, no. 3540. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/18082-tsalatsatul-ushul-pentingnya-belajar-tauhid.html
Cari Kajian Kitab Tau 15 - Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal: