Download Lagu / Download Lagu Mp3 / Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc.

Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc.

Released: 2024 Genres:

Download Lagu Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc. Mp3

Download lagu terbaru Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc., download lagu Mp3 terbaik gratis - Download Lagu Mp3 - Free download gudang lagu Indonesia 2021 terbaru - zLagu.Net
Download lagu gratis online Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc. - Download Lagu Terbaru - Website zLagu.Net, menyenangkan Download mp3 musik Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc. kualitas tinggi Download Mp3 Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc. online terbaru - Mp3 - di zLagu.Net, Mendengarkan musik Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc. Indonesia terbaik

Lyric lagu Ah Sunnah yang Malas Sunnah - Ustadz Abu Zubair Hawary, Lc.

Link Video Youtube (HD): https://youtu.be/ADla6h5jyK0

Segala puji bagi Allah dan semoga shalawat dan salam untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga kesejahteraan, rahmat, dan ampunan Allah dilimpahkan-Nya kepada Sahabatku Ahmad, dan kita semua.
Saya berdoa semoga Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan urusan Sahabatku Ahmad sekeluarga, menjaga mereka, dan memberi taufiq untuk senantiasa istiqamah di jalan dakwah dan ibadah.
Di sini saya ingin mengajak Sahabatku Ahmad merenung tentang nikmat­nikmat Allah subhanahu wa ta’ala.
Bukankah Allah yang memberi kita nikmat beragama Islam ataukah karena pilihan kita semata? Bahkan kita tidak memiliki pilihan siapa yang menjadi orang tua kita. Andai saja bisa tentu kita akan memilih menjadi anak para nabi dan rasul ‘alaihimussalam. Allah Mahakuasa jika seandainya menjadikan kita terlahir dari rahim wanita Yahudi, Kristen, Hindu, dan Budha lalu kita pun beragama Yahudi, Kristen, Hindu, atau Budha lalu meninggal di atas agama tersebut lalu masuk neraka, sebagai janji dari Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman­Nya:
«إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ»
“Sesungguhnya orang­orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Kristen) dan orang­orang musyrik (Hindu, Budha, Konghucu, Sinto, dll), mereka semua di neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk­buruk manusia.” [QS. Al­Bayyinah [98]: 6]
Bukankah banyak umat Islam yang mengamalkan ritual bid’ah (ibadah baru yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) tetapi Allah justru menjadikan kita mengenal sunnah dan manhaj salafi ahlus sunnah wal jamaah? Siapa kita sehingga Allah lebih memilih kita daripada mereka, padahal sebagian mereka lebih giat ibadahnya, lebih banyak sedekahnya, dan lebih mulia akhlaknya daripada kita? Tiada lain ini adalah nikmat dari Allah subhanahu wa ta’ala semata. Sungguh sangat mudah bagi Allah menjadikan kita tidak mengenal sunnah.
Allah subhanahu wa ta’ala tidak menerima setiap ritual bid’ah meskipun dikerjakan dengan ikhlas, menangis dan khusyu’, dan semangat tinggi dalam menjalankannya. Kelak Allah akan menjadikan amalan mereka seperti debu yang beterbangan, yakni tidak Allah beri pahala dan tidak dianggap, sebagaimana kabar dari­Nya:
«وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا»
“Dan Kami hadapkan seluruh amal ibadahnya, lalu Kami jadikan amal itu seperti debu yang berterbangan.” [QS. Al­Furqân [25]: 23]
«قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (١٠٣) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا»
“Katakanlah: Apakah kalian mau aku kabarkan tentang orang­orang yang rugi amal ibadahnya, yaitu orang­orang yang sesat ritualnya di kehidupan dunia, meskipun mereka menyangka telah mengerjakannya dengan sebaik­baiknya.” [QS. Al­Kahfi [18]: 103­104]
Bukankah Allah subhanahu wa ta’ala telah memberi kita kelapangan rezeki ataukah semata karena kecerdasan dan ijasah kita? Tidak, bahkan Allah semata. Adapun kecerdasaan dan ijasah untuk mengais rezeki hanya pelantara yang tidak mesti berhasil. Kalau benar rezeki kita karena kecerdasan dan ijasah, lantas siapakah yang membiayai kuliah kita? Orang tua? Lantas siapakah yang menjadikan orang tua kita kaya dan mampu menyekolahkan kita sampai ke perguruan tinggi? Apakah Allah tidak kuasa menjadikan kita terlahir dari keluarga miskin sehingga hanya tamat SD? Benar Allah Mahakuasa.

https://thaybah.id/2016/01/surat-untuk-sahabatku-yang-malas-shalat/
more