Download Lagu / Download Lagu Mp3 / perjalanan hingga kuliah...

perjalanan hingga kuliah...

Released: 2024 Genres:

Download Lagu perjalanan hingga kuliah... Mp3

Mendengarkan musik terbarunya perjalanan hingga kuliah... gratis - Gudang Musik - Website zLagu.Net, Download gratis musik perjalanan hingga kuliah... di 320k mesin berkualitas Mendengarkan musik perjalanan hingga kuliah... terbaru - Lagu - di zLagu.Net, download musik mp3 perjalanan hingga kuliah... terbaik Download musik gratis perjalanan hingga kuliah... Mp3 baru - Download Musik - Gudang musik Mp3 Indonesia 2021 terbaru - zLagu.Net

Lyric lagu perjalanan hingga kuliah...

Bismillahirrohmanirohim

Masa-masa SMP adalah waktu yang sulit bagiku. Satu tahun sebelum masuk sekolah, bapak dikeluarkan dari kerja. Masa-masa itu ekonomi negeri ini belum stabil. Dengan latar belakang pekerjaannya di dunia percetakan, bapak memutuskan berwirausaha. Sebagai modal, bapak pinjam ke Bank dengan jaminan surat tanah dan bangunan. Manajemen buruk menyebabkan usahanya gagal. Jadilah kami keluarga yang terlilit hutang. Aku masih belum tau menahu tentang hutang keluarga, tapi aku tau keluargaku sedang krisis. Padahal saat itu aku sekolah di SMP Negeri borjuis. Lingkungan seperti itu membuatku minder.

Kadang aku dibully oleh teman-teman. Pernah suatu ketika sepedaku disrempet oleh mobil kakak kelas. Kemudian dia keluar dari mobil dan menendang sepeda yang ikut terjatuh bersamaku. Dia merasa aku salah. Beberapa akumulasi kejadian disana membuat aku berpikir untuk keluar dari sekolah. Namun ibu menahanku agar tetap sekolah. Begitulah seorang ibu, dimana-mana Ibu selalu punya mantra ajaib untuk melelehkan hati anaknya.

Akhirnya aku mengalihkan perhatian dengan bergaul dilingkungan yang menurutku tepat, tapi menurut pandangan orang umum salah. Mereka yang suka cangkruk dan ngobrol kesana kemari. Mereka bisa menerimaku. Kami biasa tertawa bersama. Disatu sisi aku juga tetap berusaha berprestasi, untuk mendapat keringanan biaya sekolah di situ.

Alkhamdulillah Allah menakdirkanku masuk SMA favorit di Jawa Timur, SMA Negeri 5 Surabaya. Disini aku mengenal islam lebih dalam. Lewat mentoring yang diwajibkan ditahun pertama. Aku mengenal islam diluar kelas formal. Aku berkenalan dengan aqidah, berkenalan dengan akhlak, dan berkenalan dengan perjuangan islam.

Selain ikut organisasi SKI, aku coba mengikuti banyak kepanitiaan yang dibentuk oleh Osis saat itu. Aku aktif kegiatan di OSIS, SKI dan beberapa kegiatan ekstrakurikuler. Tidak seperti yang aku bayangkan, SMA ini tidak hanya berisi orang-orang berkacamata tebal dan eksakta. Ternyata banyak pelajar energik yang giat berorganisasi.

Puncak aktivitasku di SMA, Allah menakdirkan aku memimpin organisasi tertinggi di sekolah besar ini, OSIS. Jelas saja hal itu mampu membangkitkan rasa percaya diriku. Aku menjadi pemimpin di sekolah yang pernah dihuni oleh binaan Cokroaminoto, yakni soekarno, Aidit dan suwardi soeryaningrat. Aku memimpin para anak konglomerat kota yang berotak jenius. Aku tidak risih melihat teman-teman bermobil mewah, sedang aku hanya naik angkot, kadang bersepeda.

Aku sudah tidak peduli jika ada perkataan miring tentang diriku. Aku banyak belajar mengelola cemoohan orang menjadi energi positif. Bagiku yang penting berprestasi dan berkarya. Karena di sekolah ini prestasi dan karya sangat dihargai. Aku juga terus Bekerja melayani teman-teman. Tidak kalah penting juga, aktivitas berdakwah, mensyiarkan islam sesuai kapasitas.

SMA itu benar-benar menjadi titik balik pertama hidupku. Aku merasakan nikmatnya mencintai Allah, islam dan perjuangan dakwah. Aku menghargai diri sendiri dan teman-temanku. Aku mencintai akivitas dan perjuanganku. Namun saat itu aku belum terlalu mengenal cinta kepada lawan jenis. Aku hanya tau bahwa dalam islam, pacaran dilarang.

Alhamdulillah, lewat seleksi nasional, aku diterima kuliah di ITS. Hampir saja aku tidak diakui sebagai mahasiswa ITS, lantaran tidak bisa membayar uang gedung. Aku mencari beasiswa, namun tak ada. Beasiswa hanya untuk mereka yang sudah jadi mahasiswa.

Wakil Ketua Osis 1 ku, yang diterima di UI, juga mengalami hal serupa disana. Kami bertekad dan berjuang bersama untuk tetap bisa melanjutkan kuliah. Temanku akhirnya mendapat keringanan hingga Nol rupiah dan bisa masuk UI. Sedangkan aku hanya diberikan kelonggaran waktu.

Waktu semakin dekat, uang itu tak kunjung ada. Aku bingung, disatu sisi aku tidak ingin merepotkan orangtua, disisi lain aku ingin tetap kuliah. Alkhamdulillah, wakil ketua OSIS 2 ku, mau membantu. Dia memang satu-satunya yang mampu secara ekonomi dari ketiga ketua Osis. Aku bertemu dengan orangtuanya dan diberi uang untuk membayar SPP+SPI. Aku berjanji akan mengembalikannya kelak.

Dikampus , aku melanjutkan aktivitas sejak SMA, yakni aktif organisasi dan dakwah. Saat maba aku menjadi komting dan mengantarkan teman-teman angkatan diangkat menjadi warga. Dua tahun kemudian aku mendapayt amanah sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro ITS.

Puncaknya aku diberi amanah memimpin BEM ITS. Dari situ aku belajar banyak hal dan memiliki banyak jaringan.

Ditengah kepengurusan, adikku Ujian nasional. Dia berjanji tidak akan ikut joki seperti teman-teman lainnya. Selain karena menjaga nilai dan harga diri keluarga, dia yakin bisa karena termasuk ranking 20 besar paralel di SMP Negeri itu. Waktu itu adalah masa-masa sibuk aku berorganisasi, jadi kurang optimal mendampingi adikku belajar dan memotivasi.

Nilainya lumayan memang, namun sayang tidak mampu mengangkat dia masuk SMA negeri di Surabaya. Rata-rata nilai UN anak SMP di Surabaya tinggi saat itu. Aku kecewa dengan sistem UN saat itu. Tapi juga tidak mau diam tanpa keputusan. Akhirnya aku dan ortu sepakat memasukkannya ke sekolah swasta akreditasi A. Tapi adikku ragu,karna mahal biayanya. “itu tanggungan mas”, itu janji saya untuk menebus kelalaianku saat dia ujian. Disana aku jadi wali muridnya juga. Aku mengurus keringanan pembiayaan dan menghadapi wakil kepala sekolah jika ada panggilan, lantaran pembayaran nunggak.

Setelah lengser dari kepengurusan BEM, aku menunda satu semester kuliah, karena tidak bisa fokus. Selain mengawal BEM kepengurusan berikutnya, aku harus mengurus adik dengan nyambi nyari pnghasilan. September 2012 alkhamdulillah aku lulus. Setelah lulus Keluarga menunggu kontribusi nyata ku. Di dunia pasca kampus yang tidak ideal ini, aku memilih berwirausaha daripada bekerja di perusahaan. Aku memutuskan tidak mengambil ijasahku.

Aku yakin akan keputusanku. Aku kuliah bukan untuk mendapat selembar kertas itu, namun mencari ilmu seluas-luasnya dan memanfaatkannya untuk kebaikan sekitar kelak...

YA RABB...
Kuatkan kakiku untuk menapaki perjalanan pasca kampus..
Lapangkan dadaku untuk menerima setiap ujian-Mu..
Buka pikiranku untuk menangkap hikmah-Mu..

Ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku, serta dosa teman-temanku...

more