Ruins In The Rain
Download Lagu Ruins In The Rain Mp3
Mendengarkan musik gratis Ruins In The Rain - Musik Mp3 Terbaru - Website zLagu.Net, Download Lagu Ruins In The Rain kecepatan tinggi
Lyric lagu Ruins In The Rain
ZZZZZ in collaboration with Faiz Gigon (March 1st 2020)
Poem by Faiz
01000100
01000101
01000001
01010100
01001000
Kalau telinga lo bising,
bukan berarti orang lain harus diam.
Awal dekade penuh dengan luka
kematian selalu jadi tajuk berita
banjir di Jakarta tiap hari diliput
kurangnya air bersih di timur
dan berkucurnya darah di Papua malah luput
Sungai Citarum kapan akan harum?
wanginya kian tak sedap seperti mulut-mulut
jenderal di lingkaran A1 istana
Perang belum usai di timur tengah
dan papua masih berdarah,
ada kawanan anjing menari-nari
dibawah rintik hujan malam ini.
Bersama gong-gongannya, ada nyaring tangisan
gadis yang dirampas tanahnya.
Tamansari masih dan tetap melawan!
Ada yang lebam rupanya
Ada yang pedih hatinya
Ada yang goyah jiwanya
Ada yang mati hidupnya
Lalu 1 orang dibunuh, 10 orang dibunuh,
100 orang dibunuh, 1000 orang dibunuh,
100 ribu orang dibunuh, 1 juta orang dibunuh,
puluhan juta orang dibunuh,
ratusan juta orang dibunuh.
Loreng-loreng berseragam yang selalu mengokang senjata, karena mereka adalah manusia yang otaknya hanya nerima perintah.
Atas nama pembangunan dan indeks ketololan tata kota. Dengan menyerukan NKRI harga mati, mati demi kemakmuran oligarki.
Persetan dengan wacana swasembada pangan,
didepan rentetan pembantaian pada kasus-kasus pelanggaran HAM.
Hanya karena rambut keriting, kulit hitam, ku ditikam, bahkan puluhan tahun lalu PEPERA direkayasa. Atas nana bintang kejora,
Long live West Papua!
Sayup terdengar nada pentatonik minor dari wilayah timur. Kian banyak jiwa-jiwa yang terpelanting, terlepas dari raga yang perkasa.
Sasando telah dikubur, bersana mayat yang
tak pernah dianggap rakyat oleh tuannya.
Penuh lebam biru, dari wajah pundak dada, perut pinggang paha, lutut, juga siku-siku.
semuanya terjadi karena pertikaian
antara asa dan pilu.
Tinggal di hutan, digusur pengusaha
Tinggal di kota, digusur pemda. Perlu disadari,
hidup orang kecil tak pernah ada harganya.
Dari Suku Anak Dalam di Sumatera, hingga Suku Kamoro di selatan Papua.
Ilusi Pancasila terus berkumandang, bertumbuh, dan berkembang biak. 1 2 3 4 5,
Satu nusa satu bangsa, Bhinneka Tunggal Jawa.
Sebagai bangsa adiluhung, dengan budaya ketimuran ramah-tamah, lalu penjajahan diatas dunia, penculikan, penghilangan paksa, meracun diudara, hingga pembunuhan massal, engkau anggap sebagai ibadah banal.
Ideologi dilucuti, diseragamkan oligarki,
tanpa kompromi.
Sumbang suara diracun arsenik, saat sebilang detik bebuah delik, setiap rezim berganti rezim selalu dibangun diatas pondasi anti-kritik.
Lantang bernyanyi tanpa kuasa mengubah lirik, selaksa penonton konser musik.
Represif adalah momok suatu bangsa,
semuanya sama, legislatif, eksekutif, yudikatif.
Persetan Trias Politika!
Garis tipis semakin nyata, antara demokrasi dan anarkis, seperti Jingga Efek Rumah Kaca,
yang hilang menjadi katalis, disetiap kamis,
nyali berlapis. Politik bau amis.
Persetan politik praktis!
Poem by Faiz
01000100
01000101
01000001
01010100
01001000
Kalau telinga lo bising,
bukan berarti orang lain harus diam.
Awal dekade penuh dengan luka
kematian selalu jadi tajuk berita
banjir di Jakarta tiap hari diliput
kurangnya air bersih di timur
dan berkucurnya darah di Papua malah luput
Sungai Citarum kapan akan harum?
wanginya kian tak sedap seperti mulut-mulut
jenderal di lingkaran A1 istana
Perang belum usai di timur tengah
dan papua masih berdarah,
ada kawanan anjing menari-nari
dibawah rintik hujan malam ini.
Bersama gong-gongannya, ada nyaring tangisan
gadis yang dirampas tanahnya.
Tamansari masih dan tetap melawan!
Ada yang lebam rupanya
Ada yang pedih hatinya
Ada yang goyah jiwanya
Ada yang mati hidupnya
Lalu 1 orang dibunuh, 10 orang dibunuh,
100 orang dibunuh, 1000 orang dibunuh,
100 ribu orang dibunuh, 1 juta orang dibunuh,
puluhan juta orang dibunuh,
ratusan juta orang dibunuh.
Loreng-loreng berseragam yang selalu mengokang senjata, karena mereka adalah manusia yang otaknya hanya nerima perintah.
Atas nama pembangunan dan indeks ketololan tata kota. Dengan menyerukan NKRI harga mati, mati demi kemakmuran oligarki.
Persetan dengan wacana swasembada pangan,
didepan rentetan pembantaian pada kasus-kasus pelanggaran HAM.
Hanya karena rambut keriting, kulit hitam, ku ditikam, bahkan puluhan tahun lalu PEPERA direkayasa. Atas nana bintang kejora,
Long live West Papua!
Sayup terdengar nada pentatonik minor dari wilayah timur. Kian banyak jiwa-jiwa yang terpelanting, terlepas dari raga yang perkasa.
Sasando telah dikubur, bersana mayat yang
tak pernah dianggap rakyat oleh tuannya.
Penuh lebam biru, dari wajah pundak dada, perut pinggang paha, lutut, juga siku-siku.
semuanya terjadi karena pertikaian
antara asa dan pilu.
Tinggal di hutan, digusur pengusaha
Tinggal di kota, digusur pemda. Perlu disadari,
hidup orang kecil tak pernah ada harganya.
Dari Suku Anak Dalam di Sumatera, hingga Suku Kamoro di selatan Papua.
Ilusi Pancasila terus berkumandang, bertumbuh, dan berkembang biak. 1 2 3 4 5,
Satu nusa satu bangsa, Bhinneka Tunggal Jawa.
Sebagai bangsa adiluhung, dengan budaya ketimuran ramah-tamah, lalu penjajahan diatas dunia, penculikan, penghilangan paksa, meracun diudara, hingga pembunuhan massal, engkau anggap sebagai ibadah banal.
Ideologi dilucuti, diseragamkan oligarki,
tanpa kompromi.
Sumbang suara diracun arsenik, saat sebilang detik bebuah delik, setiap rezim berganti rezim selalu dibangun diatas pondasi anti-kritik.
Lantang bernyanyi tanpa kuasa mengubah lirik, selaksa penonton konser musik.
Represif adalah momok suatu bangsa,
semuanya sama, legislatif, eksekutif, yudikatif.
Persetan Trias Politika!
Garis tipis semakin nyata, antara demokrasi dan anarkis, seperti Jingga Efek Rumah Kaca,
yang hilang menjadi katalis, disetiap kamis,
nyali berlapis. Politik bau amis.
Persetan politik praktis!
Cari Ruins In The Rain: